13 May 2018

Naik-Turun hubungan Anwar dengan Dr.Mahathir...

Naik-Turun Hubungan Anwar Ibrahim dengan Mahathir Mohamad

Mantan pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim sebentar lagi akan dibebaskan dari penjara. Pendiri Partai Keadilan Rakyat (PKR) tersebut bakal menghirup udara bebas berkat bantuan Mahathir Mohamad, yang baru saja terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia. 

Mahathir pun telah mengakui bahwa dialah yang berperan menjebloskan mantan Deputi Perdana Menteri-nya itu ke dalam bui pada 1998.

Mahathir dilantik sebagai pemimpin Malaysia, Kamis (10/5), sebagai ketua koalisi oposisi Pakatan Harapan yang menumbangkan koalisi berkuasa sebelumnya Barisan Nasional, pimpinan Najib Razak. Dia berusaha meminta pengampunan raja, Yang Dipertuan Agung Malaysia untuk membebaskan Anwar Ibrahim. 

Upaya itu pun berhasil. Nurul Izzah, putri Anwar menyatakan ayahnya bakal bebas pada Selasa (15/5) pekan depan.

Bisa dikatakan, hubungan kedua tokoh politik Malaysia tersebut adalah sebuah kisah yang aneh, sepanjang tiga dekade. Sebuah keniscayaan politik, yang diyakini bahwa tak ada musuh yang abadi. Mahathir dan Anwar adalah bukti nyata, kala lawan menjadi kawan di saat kepentingan mereka sama. 

Dan kisah mereka berdua masih terus berlanjut. Belum tamat.

Di usianya yang ke-92 tahun, Mahathir menjadi pemimpin tertua di dunia. Dia kembali menjadi sorotan dunia setelah kembali memenangkan pemilihan umum (pemilu) Malaysia. Dia kembali ke kursi yang pernah dia perintah dengan tangan besi selama 22 tahun.

Mahathir tidak menyembunyikannya. Saat jumpa pers pertama seusai kemenangannya, dia pun mengingatkan wartawan. "Ingat, dulu saya adalah diktator," kata Mahathir dalam pidato pertamanya setelah dilantik sebagai perdana menteri, kamis (10/5).



Dalam manifesto politik saat menerima pinangan menjadi calon perdana menteri dari kubu oposisi, Pakatan Harapan, Mahathir meneken kesepakatan untuk menyerahkan jabatan itu kepada Anwar Ibrahim.

Banyak kalangan meragukan soal apakah Mahathir bakal menyerahkan kekuasaan kepada mantan deputinya itu. Namun, peneliti hubungan internasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elizabeth mengaku yakin bahwa Mahathir akan memenuhi semua janjinya. "Mahathir sudah tua, dia sadar hal itu dan akan memenuhi janji-janjinya, dia tidak akan berlaku bodoh," kata Adriana saat dihubungi CNNIndonesia.com. Meskipun menurut Adriana, terpilihnya Mahathir menunjukkan kemunduran demokrasi di Malaysia.

Adapun Anwar yang kini berusia 70 tahun adalah putra seorang portir rumah sakit, yang mengenyam pendiidkan di sebuah sekolah top Malaysia. Namanya menjulang sebagia pemimpin pemuda Islam dan menjadi anggota parlemen di usianya yang masih relatif muda, yakni pertengahan 30-an tahun.

Mahathir mengajak Anwar untuk bergabung dengan United Malays National Organisation (UMNO), partai utama pemerintah pada 1982. Anwar dianggap orang yang tepat untuk menjembatani kesenjangan antara citra nasionalis Melayu dengan aspirasi Islam.

Sejak itu Anwar melejit bak meteor. Mahathir pun mendapuknya menjadi Deputi Perdana Menteri 1993. Dia juga berperan sebagai Menteri Keuangan. Sejak itu, dia tampak sebagai calon pengganti mentornya.


Related image

Namun pada 1998, keduanya berselisih soal cara mengatasi krisis keuangan di Asia, dan gagal. Anwar dipecat lalu meluncurkan gerakan "Reformasi". Dia bertekad mengakhiri pemerintahan berbasis ras dan patronase UMNO, dan mengajak puluhan ribu pendukungnya turun ke jalanan.

Mendapat perlawanan dalam kepemimpinannya, Mahathir menggunakan undang-undang keamanan internal dan menahan lebih dari 100 politisi, akademisi dan aktivis sosial dari kalangan oposisi. Anwar pun dibui. Tuduhannya sodomi, yang dianggap kejahatan di Malaysia, serta korupsi.

Foto-foto Anwar, berjanggut dan kaca mata dengan mata memar serta lebam membuat Mahathir dikecam seluruh dunia. 

Persidangan Anwar menjadi tontonan. Jaksa mengeluarkan bukti kasus bernoda air mani yang diduga digunakan Anwar saat berhubungan seks dengan dua ajudan laki-lakinya.

Anwar baru dibebaskan pada 2004. Dia kembali berpolitik sebagai pemimpin oposisi, kali ini multi-etnis di sekitar Islamis, dan reformis sosial. Mahathir telah pensiun dan pada 2009 yang menjadi perdana menteri adalah Najib Razak.

Pada 2015, tuduhan sodomi kembali dilontarkan kepada Anwar. Dia kembali dibui selama lima tahun, dengan tuduhan menyodomi bekas ajudan. Anwar dan para pendukungnya membantah tuduhan yang disebut bermotif politik sebagai upaya Najib mengakhiri kariernya.

Politik pun berbalik pada tahun lalu. Anwar tampak bersalaman dengan Mahathir. Keduanya sepakat untuk mengesampingkan segala perbedaan untuk bersatu mengalahkan Najib yang didera skandal 1MDB serta koalisi Barisan Nasional. Mereka pun menggelar kampanye "Save Malaysia".

Beberapa pendukung Anwar terkejut. Mereka mengira Anwar berpura-pura. Tapi ada pula yang menyebut itu sebagai sebuah langkah cerdik.

"Perlu waktu bertahun-tahun bagi kami untuk mencapai titik ini. Jika Anda tidak pandai atau cukup bijaksana untuk menggabungkan semua kekuatan, kami mungkin kehilangan kesempatan merebut kekuasan dari BN," kata putri Anwar, Nurul Izzah seperti dilansir kantor berita Reuters.



Mahathir pun berjanji untuk membebaskan Anwar jika dia menang. Dia pun bertekad mundur dan membiarkan Anwar menjadi perdana menteir.

"Tak mudah baginya untuk menyetujui saya di partai oposisi. Itu akan menjadi perannya, kecuali dia di penjara," kata Mahathir dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Maret lalu.

Tampak seperti sebuah jalinan kemitraan yang mustahil. Bagaimana pun menimbulkan pertanyaan tentang apa yang akan terjadi pada Gerakan Reformasi yang dimulai Anwar. Gerakan yang menyatukan para politisi, pemimpin masyarakat sipil dan aktivis yang disalahkan Mahathir, orang yang pernah mereka sebut sebagai "Maha Firaun".

Istri Anwar Ibrahim, kini Deputi Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail, mengaku paham akan kritik dari pendukung Gerakan Reformasi. "Saya paham. Mereka pernah menjadi korban," kata Wan Azizah sebelum pemilu Malaysia. "Saya paham bagaimana perasaan mereka karena anak-anak kami, keluarga kami telah menetapkan syaratnya sejak awal."

Anwar sedianya dibebaskan pada Juni, namun Nurul Izzah telah mengabarkan berita gembira bahwa tiga hari lagi, ayahnya bakal bebas, berkat pengampunan dari Yang Dipertuan Agung, Sabtu (12/5).

Jumat (11/5), Mahathir menyatakan pengampunan yang diberikan kepada Anwar adalah pengampunan penuh. "Yang berarti tidak hanya diampuni, tetapi juga segera dibebaskan dan boleh berpartisipasi penuh dalam politik," kata Mahathir. 

Saat ditanya peran apa yang bakal diberikan kepada Anwar di kabinet, Mahathir menjawab, "Apakah Anwar akan menjadi bagian dari kabinet atau tidka akan diputuskan bila saatnya tiba. - CNN Indonesia


Polis serbu apartmen dikaitkan 
dengan keluarga Najib...

Polis menyerbu sebuah apartmen mewah di Kuala Lumpur hari ini, yang didiami anggota keluarga bekas Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak bagi menjadi dokumen sensitif yang dibimbangi kerajaan akan dibawa keluar dari negara, kata dua pegawai polis kanan.

Serbuan itu selepas Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad berkata beliau telah menghalang Najib keluar daripada negara kerana dakwaan salah laku berhubung skandal 1MDB.

Polis berkata mereka bertindak selepas satu laporan mengatakan kenderaan kerajaan membawa berdozen kotak berisi beg tangan berjenama dan berangan lain ke apartmen itu untuk diberikan kepada isteri Najib, Datin Seri Rosmah Mansor.

Orang ramai jengkel dengan dakwaan korupsi itu yang dilihat sebagai antara sebab kekalahan mengejut Barisan Nasional pada pilihan raya umum Rabu lalu.

Najib berulangkali menafikan sebarang salah laku.

Jurucakap Najib tidak dapat dihubungi bagi mendapatkan komen. Reuters juga tidak dapat menghubungi Najib, isterinya, atau anggota keluarga lain dan rakan terdekat.

Reuters melihat kira-kira 20 anggota polis memasuki lobi apartment Pavilion Residences di ibu kota Malaysia itu, pada masa sama Mahathir mengadakan sidang media pengumuman anggota kabinetnya.

Mereka dibantu sekurang-kurangnya 12 lagi anggota penguatkuasa tidak beruniform. Anggota keselamatan bangunan itu - yang dimiliki Desmond Lim, seorang ahli perniagaan kaya dan penyokong Najib - memberi kerjasama dengan baik.

"Kami mencari dokumen kerajaan yang mungkin diambil secara tidak sah," kata seorang anggota polis kanan yang enggan dinamakan kerana beliau tiada autoriti untuk bercakap dengan media. - mk

Police raid apartments linked to Najib's family for gov't documents


Image may contain: 1 person, outdoor
CEO TV3 dan RTM ditamatkan 
serta merta...

Bilik Berita TV3 dan RTM telah digubal serta-merta atas arahan Tun Dr Mahathir Mohammad. Penggubalan diambilkira kerana banyaknya tohmahan dan berita-berita palsu terhadap Tun Dr. Mahathir Mohammad.

Setiap arahan Dato' Rahman Dahlan dan Dato' Seri Salleh Said Keruak telah ditarik balik berkuat-kuasa serta-merta. Pengerusi, CEO TV3 dan Pengarah Penyiaran RTM ditamatkan perkhidmatannya berkuatkuasa semalam.

Orang pertama yang dapat surat tunjuk sebab ialah Tan Sri Ismee Bin Ismail, Pengarah dilantik Media Prima dan Pengarah Kanan Tabung Haji.

Berita ini juga telah menjadi tular di media sosial dan menjadi bualan netizen, ramai yang menyokong tindakan ini.

Staff Bilik Berita TV3 & RTM telah di gubal / Shuffle secara besar besar besaran setelah Najib tidak lagi berkuasa..

Ramai yg di tukarkan terutama Manager level ke Department lain dan di berhentikan ..
Selama ini mereka bersekongkol dgn Najib menghina Dr Mahadhir tanpa belas kasihan..

Mereka juga butar belitkan story Skandal 1MDB & 2.6 Billion atas arahann Rahman Dahlan & Saleh Said Keruak ..

Mulai hari Isnin Berita TV3 & RTM & ASTRO Awani akan berubah wajah ..
Chairman & CEO TV3 akan di ganti dgn yang baru - Sumber : Safinar Khalid


Blocked From Leaving Country...

People were furious when they learned that former corrupt Prime Minister Najib Razak and his spendthrift wife Rosmah Mansor were about to fly out of the country today (Saturday, May 12). Scheduled to take off from Subang Airport to Halim Perdanakusuma International Airport in the Indonesian capital at 10 a.m. local time, it was feared that the former PM would flee and never return.

Reuters revealed that the flight manifest of a private jet names Najib Razak and his wife as passengers. The private jet, belonging to Premiair is owned by none other than Indonesian tycoon Peter Sondakh, the same owner of PT Rajawali Corp. whose company Eagle High Plantations sold 37% of its stake to Felda for US$505.4 million last year.

The deal was criticised as a bailout since Felda, pressured by Najib regime, was forced to pay an insane premium of 95% to the Indonesian businessman, whose relationship with Najib is a public knowledge. Felda paid IDR580 per share while the latest share price is IDR174 – a lost of 70%. Essentially, Felda is sitting on a paper loss of US$353.5 million (RM1.4 billion).

The Wall Street Journal splashed that the new Malaysian leadership of Mahathir Mohamad would prevent Mr. Najib, arguably the world’s biggest crook, from leaving the country. Initially, Malaysiakini revealed that both Najib and his wife were on a no-fly list, based on checks on the Immigration Department’s Travel Status Enquiry System (SSPI) using their identity card numbers.

However, Immigration Director-General Mustafar Ali had rubbished the claim. Before leaving, Najib posted on his Facebook page that he would take a short break to spend time with his family. Dozens of people and members of the press rushed to the airport, in what appeared to be an attempt to “catch” the couple from fleeing the country.



The drama took an amusing twist when the Immigration Department’s SSPI database suddenly showed both Najib and Rosmah could fly, only to make a U-turn after more than 2 hours later, which now shows that the former most powerful couple in Malaysia have indeed been blacklisted. So what actually happened in the immigration department?

Perhaps Immigration Director-General Mustafar Ali didn’t get the memo that Mahathir wants Najib to be barred from leaving the country. However, based on how the status of Najib and Rosmah were changed in the department’s database – from “blacklisted” to “cleared” to “blacklisted” again – it appears little Napoleons in the department had tried to facilitate Najib’s “holiday”.

Otherwise how do you explain the initial status of Najib and Rosmah being blacklisted could subsequently changed to “cleared” after unveiled by Malaysiakini? When someone is on a no-fly list, the status shown in the database would show “sila rujuk ke pejabat Imigresen terdekat (please refer to the nearest immigration office)” while for those allowed to fly are tagged “tiada halangan (no obstacle)”.

Najib finally confirmed in a tweet – “I’ve just been informed that the Immigration Department is not allowing me and my family (from travelling) abroad. I respect the directive and will be with my family in the country.” Newly sworn in Prime Minister Mahathir has now confirmed that it was him who issued the order to prevent former premier Najib from leaving the country.

Crowd gathers outside Subang Airport to 'catch' Najib, Rosmah departure 

Although Mahathir, in a press conference, has pledged not to take revenge, preventing Najib and Rosmah from flying out of the country was a correct decision. Days before the polling date, Mahathir said his administration would engage “Interpol” to hunt down Najib if he fled the country. However, it’s also true that precious time will be wasted with extradition process involving other countries.

The sight of Malaysians trying to stop a Toyota Vellfire with heavily-tainted windows (which turned out to be MP Shahidan Kassim’s) at the Subang Airport speaks volumes about how angry people were with Najib and Rosmah. Therefore, even if Mahathir wanted to, he can’t allow Najib to fly out of the country. Someone should tell Najib that his misfortune has just begun.

Mahathir has also instructed police to unseal 1MDB audit report, paving way to expose all the secrets associated with Najib’s thievery which he had hidden using OSA  (Official Secrets Act). But this is just the first step. The U.S. Department of Justice, previously hitting roadblocks in their investigation due to uncooperative Attorney General Apandi Ali, is expected to seek Mahathir’s cooperation.

The U.S. Department of Justice acknowledges that the 1MDB represents the largest action brought under the Kleptocracy Asset Recovery Initiative, involving stolen money of more than US$4.5 billion. Najib’s wife, Rosmah Mansor, was also exposed to have had bought a 22-carat pink diamond necklace costing a jaw-dropping US$27.3 million (RM117 million) – traceable to the stolen money.



Mahathir is expected to work together with U.S.-DOJ because if he refuses to – for whatever reason – it would be hard for the Malaysian government to claim assets seized by the United States which were plundered by Najib and his family members. Hence, Mr. Najib is looking at prosecution from both Malaysia and America. But Mahathir will get to taste the meat first.

Aside from 1MDB scandal, there are tons of other wrongdoings done by Najib which Mahathir could get himself busy – including corruptions and money laundering involving Scorpene submarine, Felda, Tabung Haji, EPF, and of course, the murder of Mongolian model Shaariibuu Altantuya. Heck, there could be leakages involving the GST (Goods and Services Tax) too.

Najib is toast. He has essentially fulfilled the R.A.H.M.A.N prophecy. UMNO political party ends with him being the last president. The name of Razak will be forever tainted by him. History will remember him as the biggest crook in the world, and perhaps the only prime minister who is sent to prison for corruption, money laundering and even murder. - ftt


Salam Tan Sri Sri Dr Halim. Tolong Arahkan MCMC Unblock Semua Website Yang Menyokong Kerajaan Harapan boleh tak? Bukankah PM Tun Mahathir dah kata tiada sekatan terhadap social media? TQ...


cheers.

No comments: